Hitsqq Hitstogel Hitspoker

Sunday, December 31, 2017

Bi Sani Pembantu Nakal

kiu kiu android

Rintihan Tengah Malam - Bi Sani sadar akan hal ini, terutama kebaikan Mr. Haryo, yang dinilai terlalu banyak. Tapi dia tidak banyak memikirkannya, sepanjang hidupnya terjamin. Kasus perilaku Pak Haryo yang selalu meminta nafsu jika istrinya tidak di rumah, itu masalah lain. Dia tidak terlalu peduli dengan hal itu dan juga menikmatinya.

Meski warga desa, bi Sani wanita cukup atraktif. 33 tahun. Penampilan Bi Sani tidak seperti wanita desa. Dia piawai merawat tubuhnya sampai masih terlihat bohay dan menggairahkan. Bahkan Pak Haryo sangat curiga melihat giginya yang tajam dan melengkung. Kulitnya agak gelap tapi bersih dan halus. Soal wajah meski tidak penting namun memiliki daya tarik tersendiri. Sensual! Begitu Mr. Haryo pertama kali mengatakan bahwa mereka bercinta di dapur suatu hari nanti.

Umur tuanya yang tidak muda, Bi Sani janda yang sudah lama ditinggal suami masih memiliki gairah tinggi karena selain berselingkuh dengan atasannya, dia berhubungan seks dengan Kang Muslih, satpam rumah. Perselingkuhannya dengan Kang Muslih dimulai saat dia sudah lama ditinggalkan oleh Pak Haryo yang sedang bepergian ke luar negeri selama sebulan penuh. Selama itu juga Bi Sani merasa kesepian, tidak ada pria yang mengisi kekosongan. Apalagi pada waktu itu udara malam begitu menusuk tulang. Karena tidak mampu menahan gairahnya, ia berani menggoda satpam untuk diajak ke tempat tidurnya di ruang belakang.

Malam itu, Bi Sani tidak tidur lagi. Dia tidak nyaman. Berguling di tempat tidur. Tubuhnya menggigil sehingga tak mampu menahan lonjakan gairah seks gairah menggebugebu. Malam ini dia tidak sabar menunggu kehadiran Mr. Haryo dalam pelukannya karena istrinya ada di rumah. Merasa semakin kesal saat membayangkan saat itu Pak Haryo sedang menginterogasi istrinya. Dia membayangkan bahwa istrinya pasti akan tersambar oleh serangan Mr. Haryo yang memiliki senjata ampuh. Bayangan Penis Tuan Haryo yang besar dan panjang itu dan keperkasaannya lebih membuat Bi Sani nengahsu menahan nafsu mereka sendiri. Sebenarnya kupanggil Kang Muslih untuk menggantikannya tapi dia tidak berani asalkan tuannya ada di rumah.

Jika kehancuran yang hancur adalah akibat dari takdir mereka nanti. Akhirnya Bi Sani hanya bsa mengeluh di tempat tidurnya sendiri sampai tidak merasakan gairahnya terbawa untuk tidur. Dalam mimpinya Bi Sani merasakan isyarat lembut di sekujur tubuhnya. Dia menggeliat dengan senang hati saat menyentuh jari-jari Haryo yang kuat. Menggeray melucuti tombol baju tidurnya hingga terbuka lebar, menunjukkan dua toketnya yang mengkal pdt berisi. Bi Sani tanpa sadar mengigau sambil mengeluarkan dadanya.

Meremas. . uugghh . isep puting susu . aduuhh enak . Kedua tangan Bi Sani memegangi kepala dan menguburnya di dadanya.

Tubuhnya menggeliat setelah menjilati kedua puting susu. Bi Sani begitu terengah-engah sehingga dia menikmati sedotan dan meremas kedua payudaranya, sampai dia terbangun dari mimpinya. Perlahan ia membuka matanya saat merasakan mimpinya masih terasa meski terbangun. Setelah matanya terbuka, dia menyadari bahwa dia tidak sedang bermimpi. Dia melihat ke bawah dan ada seseorang yang menggigit bukit kembarnya dengan penuh semangat.

Menurutnya Mr. Haryo sedang mencintainya. Di dalam hatinya ia bersorak dan gembira atas keberanian tuannya meski istrinya ada di rumah. Tidak takut kethan. Tiba-tiba ia merasa takut pada dirinya sendiri. Bagaimana jika istrinya datang? Bi Sani segera bangkit dan mendorong tubuh dilapisi dan ingin mengingatkan Mr. Haryo tentang situasi yang tidak mungkin ini. Tapi blm tidak pernah keluar, dia melihat itu bukan Mr. Haryo? Apa yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa orang lain adalah Haryo, anak tunggal tuannya yang berusia 15 tahun?

Den Haryo? teriaknya sambil memegang suaranya.
Den lakukan di kamarmu? Dia bertanya lagi bingung melihat wajah merah Haryo. Mungkin karena nafsu bercampur malu dengan perilaku nakal.
Dua. . ngghh . anu . mamaafin haryo . katanya dengan suara memelas.
Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah Bi Sani.

Tapi. . baru saja. . apa yang sedang kamu lakukan? dia bertanya lagi karena dia tidak pernah meminta putra tuannya untuk berani bersikap seperti itu.
Haryo. . ngghh . baru mau minta bantuan bibi bikinin minuman. . jelasnya.
Tapi waktu Bibi kembali tertidur sambil menggeliat. . ngghh . Haryo tidak tahan melihatnya. . katanya kemudian.
Oohh. . Den Haryo. . itu tidak diijinkan Nanti kalau ketapa Papa Mama bagaimana? Tanya Bi Sani.

Haryo salah. . tapi. . ngghh . jawab Haryo raguragu.
Tapi kenapa? Tanya Bi Sani penasaran Haryo ingin kayak Kang Muslih. . jawabnya kemudian.
Kepala Bi Sani seperti digagalkan oleh Haryo. Berarti dia melakukan tindakannya dengan satpam, hatinya panik. Nah bagaimana ini?

agen poker terpercaya

Mengapa Den Haryo menginginkan itu? tanyanya pelan.
Haryo sering memikirkan Bibi. . terlalu. . ngghh . anu .
Apakah kamu? Bi Sani menuntut lebih dan lebih penasaran.

Haryo suka mengintip. . Bibi sedang mandi, dia mengaku saat dia melirik ke arah pakaian tidur Bi Sani yang sudah terbuka lebar.
Haryo menggeleng lama melihat bukit kembung mungil itu berdiri tegak di dadanya. Bi Sani dengan refleks merapikan bajunya untuk menutupi dadanya yang telanjang. Mata anak yang malang mencium kencur ini, ngomel Bi Sani di hati. Tak jauh berbeda dengan ayahnya.

Semoga Bi Kata Haryo kemudian.
Baiklah? Cegukan Bi Sani mulai kabur.
Itu dia. . ngghh . anu . seperti itu. . Haryo mengaku bersalah saat mendekati Bi Sani.
Den Haryo tidak begitu kurang ajar seperti wanita. . , katanya sambil mundur dari bocah itu.

Chek Kang Muslih tidak apa apa? Nanti Haryo bilang kau tahu. . kata Haryo mengancam.
Eh tidak! Tidak bisa mengatakan kepada siapa pun. . kata Bi Sani panik.
Kalau begitu tolong dong haryo

Tidak penting bener anak ini, beraniberaninya mengancam, makinya di hati. Tapi bagaimana kalau dia memberitahu mereka satu sama lain? Oh tidak. Jangan biarkan! Bi Sani berpikir keras bagaimana membuat anak ini bisa dikuasai sehingga tak ada cerita kepd lainnya. Bi Sani lalu tersenyum pada Haryo saat ia meraih tangannya.

Den Haryo ingin memegang ini? katanya kemudian, meletakkan tangan Haryo di atas dadanya.
Iya nih. . iiiiya. . , katanya sambil menyeringai gembira. Haryo meremas kedua perbukitan Bi Sani dengan bebas dan sebanyak mungkin.

Bagaimana dengan Den. . bukankah itu baik? Kata Bi Sani sambil melirik ke wajah anak itu.
Tampan juga anak ini, meski masih kotor tapi tetap juga pria, pikir Bi Sani.
Bukankah dia merindukan kehadiran seorang pria untuk memuaskan dahaga haus?

Mungkin anak ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tapi dari pd tidak sama sekali? Setelah berpikir seperti itu, Bi Sani menjadi penasaran. Mau tahu bagaimana rasanya bercinta dengan anak di bawah umur? Tentunya masih polos, naif dan perlu diajar. Mengingat hal ini Bi Sani begitu terangsang. Keinginannya untuk bercinta lebih menggebugebu. Kalau saja pria ini adalah Pak Haryo, tentu saja dia sudah bentrok sejak kemarin dan menggandeng batang penisnya untuk memuaskan hasratnya yang pernah ada di ubunubun. Tapi tunggu sebentar. Dia masih kecil. Jangan biarkan dia terkejut dan akan membuatnya takut.

Lalu dia membiarkan Haryo meremas sikat giginya saat dia senang. Dadanya sengaja terengah-engah sehingga anak ini bisa melihat dengan jelas keindahan dadanya yang paling membanggakan. Haryo mencoba memutar putingnya dengan sekilas ke wajah Bi Sani yang sepertinya meringis seperti ada yang menahannya.

Nyeri Bi? Dia bertanya.
Bukan Den. Terus saja Jangan berhenti. Ya itu. . lanjutkan sambil menguleni. . uugghh . Haryo mengikuti semua perintah Bi Sani.

Dia menikmati meremasnya. Begitu kenyal, gemuk dan oohh menyenangkan! Haryo berpikir dalam hati. Entah kenapa, dia tiba-tiba ingin mencium gigi dan meremas putingnya seperti saat dia masih bayi. Bi Sani kaget dengan perubahan ini sekaligus bahagia karena meski jerami itu bukan orang dewasa tapi cukup untuk membuatnya terangsang hebat. Apalagi tangan Haryo yang lain mulai berani mengelus pahanya dan merayap di balik baju tidurnya.

agen poker terpercaya

Perasaan Bi Sani saat terbang dengan cengkeraman ini. Dia dengan penuh semangat menunggu tangan Haryo bergerak di bawah roknya sampai ke pangkal pahanya. Tapi sepertinya tidak sampai. Akhirnya Bi Sani mendorong tangannya menembus lebih dalam dan menyentuh area yang paling sensitif. Bi Sani tidak pernah memakai celana dalam saat tidur.

Tidak gratis, katanya.
Haryo kaget saat jari-jarinya menyentuh area yang terasa begitu hangat dan lembab. Ia hampir menarik tangannya lagi jika tidak ditahan oleh Bi Sani.
Tidak apa-apa. . tahan saja . perlahan. . iya nih. . terus. . begitu. . iya nih. . teruusshh . uggh Den enaak!

Haryo sangat ingin mendengar Bi Sani mengerang jadi menstimulasi. Sambil terus menyenggol putingnya, jari-jarinya mulai berani bermain dengan bibir kemaluan Bi Sani. Rasanya sangat hangat dan sedikit basah. Dia mencoba menusuk celah di antara bibir. Terdengar Bi Sani sambil berteriak. Haryo melanjutkan tusukannya. Cairan yang mulai meresap di daerah membuat jari-jari Haryo mudah tenggelam dan diperdalam.

Akhh. . Den masuk terus menerus. . ya itu. Oohh Den Haryo pandai! Sigh Bi Sani mulai mengomel kata-katanya sehingga rangsangan yang luar biasa ke sekujur.Sambil tubuhnya terus menghantam Haryo melakukan ini dan itu. Tangan Bi Sani mulai menggerogoti tubuh Haryo. Awalnya dia menanggalkan setelan atas dan kemudian melepas sabuknya dan langsung menggali celana dalam anak itu.

Mmmpphh. . , desah Bi Sani sehingga merasa batang penis anak itu keras seperti baja.
Dia melirik ke bawah dan melihat bahwa tangkai Haryo sangat tegang. Semoga anak ini.
Meski tak sebesar ayahnya, tapi cukup besar seukuran seusia seusianya. Tangan Bi Sani dengan lembut mengocok batangnya. Haryo terengah-engah.
Oouhhgghh. . Bii. . uueeanaakkhh! Haryo berteriak pelan.

Bi Sani tersenyum senang melihatnya. Anak ini semakin menggemaskan. Kepolosan dan kepolosannya membuat Bi Sani lebih terangsang dan tidak tahan menghadapi lip gloss pada putingnya dan gerakan jarinya di dalam vaginanya. Dia tidak tahan menerima dorongan besar di dalam dirinya. Tubuhnya bergetar. . kemudian. . Bi Sani merasakan ledakan hangat dari dalam dirinya terbalik. Dia orgasme. Heran juga Luar biasa ia cepat mencapai puncak kenikmatan. Entah bagaimana. Mungkin karena sebelumnya ia telah bernafsu plus pengalaman baru dengan anak di bawah umur, telah membuatnya cepat orgasme.

Haryo terperangah saat melihat wajah Bi Sani yang sepertinya sangat menikmatinya. Kejutan tubuhnya membuat Haryo menghentikan gerakannya. Dia terpesona melihatnya. Dia takut membuat Bi Sani sakit.
Dua? Bibi kenapa? Tidak ada khan tanyanya polos.
Sayangnya. . Bibi sedang menikmati tindakan Den Haryo, kata Bi Sani, mencium wajah tampan anak laki-laki itu.

Dengan penuh nafas, bibir Haryo tersedot, dijilat saat tangannya melayang ke seluruh tubuh pemuda itu. Haryo senang melihat biologi Bi Sani. Dia memukul balik dengan meremas kedua payudara pembibitan, lalu bermain-main dengan putingnya.

Ouch Den. . sangat lezat. Den Haryo pandai. . uugghh! Mengerang Bi Sani kenikmatan. Bi Sani sangat mencintai anak ini. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk tuan mudanya. Mau mengasyikkan dia tak akan pernah lupa.

Dia percaya Haryo adalah seorang perawan sejati. Bi Sani semakin terangsang untuk membayangkan kegembiraan semprotan cairan mani. Lalu dia mendorong tubuh Haryo ke punggungnya di tempat tidur dan mulai menciumnya dari atas ke bawah. Lidahnya menyapaku di sekitar alat kelamin Hutt. Hancurkan batang yang tegak seperti tumpukan besi dan megulumnya dengan nafsu.

agen poker terpercaya

Tubuh Haryo bergetar hebat untuk merasakan kegembiraan membelai. Apalagi saat lidah Bi Sani bermain dengan biji pelernya, maka melatalata ke seluruh penis. Haryo merasakan bagian bawah perutnya berkedut dalam jilat. Meski begitu lezat, Haryo merasa tidak mampu menahan keinginan yang akan menyembur dari ujung moncong kemaluannya. Bi Sani sepertinya merasa seperti itu. Dia tidak menginginkannya. Dengan cepat ia melepaskan kulumannya dan langsung meremas pangkal penis Haryo sehingga tidak langsung meledak.

Akh Bi. . Mengapa? Tanya Haryo bingung karena baru sekarang ia merasa air mani akan menyembur tapi tiba-tiba tidak begitu.
Tidak apa-apa. Tenang saja, Den. Biar ku tambah bagus, jawabnya sambil naik ke tubuh Haryo.
Dengan posisi berjongkok dan kedua kaki mengangkang, Bi Sani mengarahkan batang Penis Haryo tepat ke dalam vagina. Perlahan tubuh Bi Sani turun sambil menahan Penis Haryo yang sudah mulai masuk.

Uugghh. . bukankah itu bagus Den?
Aduuhh. . Bi Sani. . sedaapphh . ! dia berteriak.
Haryo merasakan batang penisnya sebagai vakum menyedot vagina Bi Sani. Rasanya sangat diterima. Dia kemudian menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah. Konotlnya bergerak keluar menuju liang yang lezat. Bi Sani tak mau kalah. Pantatnya bebatuan untuk kanankiri offsets Penis Haryo tusukan.

Auugghh Deenn. . uueennaakk! teriak Bi Sani seperti orang gila.
Terus di Den, jangan berhenti. Ya, miringkan itu. . auughgg. . aakkhh . Haryo mempercepat gerakannya saat ia mulai merasakan air maninya akan menyembur.
Dua. . Saya ingin main. . Dia menangis.

Ya Den. . Ayolah. . hanya aja Bibi juga ingin keluar. . ya silahkan. . oohh teruss . katanya tersengalsalsengals.
Haryo mencoba bertahan dan dengan giat mendorong tusukan vagina Bi Sani dengan jahitan tusukan sampai akhirnya terbebani dengan goyangan pinggul wanita yang dialami. Tubuhnya sampai terangkat dan saat memeluk tubuh Bi Sani eraterat, Haryo menyemburkan cairan kental terbalik.

Crot. . croott. . crott! Aaakkhh. . Bi Sani juga mengalami orgasme.
Seluruh tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan ketat Haryo.
Ooohh. . Deenn. . besar. . Kedua jiwa yang terlupakan dari tanah ini berguling di atas tempat tidur merasakan sisi terakhir dari kesenangan ini.

Napas mereka sangat bergairah. Keringat membasahi seluruh tubuh mereka meski udara malam di luar cukup dingin. Senyum Bi Sani muncul di bibirnya. Penuh kepuasan. Dia melirik licik ke arah Haryo.
Bagaimana dengan Den. Khan yang lezat
Ya Bi, bagus, jawab Haryo sambil memeluk Bi Sani.

Tangannya menusuk nakal ke dalam isyarat Bi Sani, yang tergantung tepat di depan wajahnya.
Ih Aden nakal, katanya lebih genit.
Tangan Bi Sani merinding kembali ke batang Penis Haryo yang telah melemah. Membelai perlahan sampai batang mulai kembali hidupnya.
Bibi isep lagi ya Den? Haryo hanya bsa mengangguk dan kembali merasakan kehangatan mulut Bi Sani saat mengulum Penis.

Mereka kembali menggoda tanpa mengetahui waktu dan baru berhenti saat ayam berkokok mengobrol. Haryo meninggalkan kamar Bi Sani dengan tubuh lemas. Itu sudah habis karena seks sepanjang malam. Tapi sepertinya wajahnya bersinar karena malam itu dia telah merasakan pengalaman yang menakjubkan.

agen poker terpercaya

Agen Poker Dan Agen DominoQQ Terpercaya Indonesia.
Tersedia 7 permainan popular untuk anda mainkan : BandarQ, AduQ, Poker, Bandar Poker, Capsa Susun, Domino 99 & Sakong

Bank Support (BCA, BRI, BNI, Mandiri, Danamon) 
Proses Deposit dan Withdraw Super Cepat!!
Bonus Turnover Mingguan 0,5%
Bonus Referal 20%
Minimal Deposit Rp 20.000 
Minimal Withdraw Rp 20.000

Hubungi Kami di :
LIVECHAT : HitsQQ.co
YM : HITSQQ
BBM : 7A96E4DA
LINE : hits99

Load disqus comments

0 comments